Wednesday 4 April 2012

Etika dalam Bisnis


Definisi Etika Bisnis
Definisi etika bisnis yaitu sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berprilaku, dan berelasi guna mencapai daratan atau tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.
Etika Normatif Bisnis
Etika normatif dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran atau norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan. Etika ini menjelaskan apa yang seharusnya terjadi dan apa yang harus dilakukan, dan memungkinkan seseorang untuk mengukur dengan apa yang semestinya terjadi. Adapun etika normatif bisnis merupakan etika yang secara substansial diterapkan dalam etika terapan. Ia mengambil konsep etika dan diterapkan dalam situasi bisnis tertentu seperti ekonomi politik, tetapi tidak sama dengan filsafat bisnis karena etika bisnis adalah disiplin normatif.  Disiplin ini membuat keputusan khusus tentang benar dan salah. Dengan demikian standar etika yang baik adalah bisnis yang baik (good ethics is good business).
Penerapan Etika Bisnis
Adapun penerapan etika bisnis dapat dilakukan pada tiga tingkatan
Pertama, pada tingkatan individual pegawai
Kedua, organisasi
Ketiga, Masyarakat
Pada tiga level bidang penerapan etika tersebut terkadang tidak sejalan, artinya terjadi konflik antara ketiganya. Karena ada saja prilaku yang bagus bagi pegawai perusahaan, tetapi belum tentu baik bagi perusahaan, atau sebaliknya. Disini etika bisnis punya peranan vital dalam mengharmonisasi dan merekonsiliasi komponen yang berseberangan tersebut sehingga dapat mewujudkan adagium yang mengatakan: “Good is Gold”.
Tujuan Umum Studi Etika Bisnis
Selama etika bisnis adalah etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas, ada beberapa hal yang dapat dikemukakan sebagai tujuan umum dari studi etika bisnis, sebagai berikut:
1. menanamkan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis.
2. memperkenalkan argumentasi-argumentasi moral di bidang ekonomi dan bisnis serta cara  penyusunannya.
3. membantu untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam menjalankan profesi.
Dengan demikian, maka ketiga tujuan tersebut dari studi etika bisnis diharapkan dapat membekali para stakeholders parameter yang berkenaan dengan hak, kewajiban, dan keadilan sehingga dapat bekerja secara profesional demi mencapai produktivitas dan efisiensi kerja yang optimal.
Dalam konteks belajar Etika Bisnis Islam (EBI), dapat disimpulkan bahwa itu dapat membekali pihak pembaca atau mahasiswa pengethuan dan pandangan (an outlook) bahwa ia merupakan hal yang vital dalam perjalanan sebuah aktivitasbisnis profesional. Seagaimanaa diungkapkan oleh Dr. Syahata, bahwa EBI punya fungsi substansial membekal para pelaku bisnis beberapa hal sebagai berikut ini.
1.     Membangun kode etik islami yang mengatur, mengembangkan, dan menancapka metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama.
2.   Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggung jawab pelaku bisnis, teutama bagi mereka sediri, antara komnitas bisnis, masyarakat, dan diatas segalanya adalah tanggung jawab di hadapan Allh.
3.   Kode etik ini di persepsi sebagai doumen hukum yang daat menyelesaikan persoalan yangmuncul, dari pada harus disrahkan kepada pihak peradilan.
4.   Kode etik dapat memberi kontribusi dala penyelesaian banyak persoalan yang terjadi antara sesama pelaku bisnis, antara pelaku bsnis dan masyarakat tenpat mereka bekerja.
5.    Kode etik dapat membantu mengembangkan kurikulum pendidikan, pelatihan, dan seminar yang diperuntukan bagi pelaku bisnis yang menggbungkan nilai-nilai, moral dan per  ilakubaik dengan prinsip-prinsip bisnis kontemporer.
6.   Kode etik ini dapat merepresentasikan betuk aturan islam yang konkret dan bersifat kultural sehingga dapat mendeskripsikan comprehensiveness (universalitas) dan orisinalitas ajaran islam yang dapat diterapkan disetiap zaman dan tempat tanpa harus bertentangan dengan nilai-nilai Illahi.
Peranan Etika Saat Ini
Menurut K Bertens, (2007:31), situasi etis pada zaman modern ini ditandai oleh tiga ciri antara lain: 1) adanya plurftalitas moral; 2) munculnya masalah-masalah etis baru yang sebelumnya tidak ada; 3) munculnya kesadaran baru ditingkat dunia yang nampak jelas dengan adanya kepedulian etis yang universal. Peran etika mendapatkan tempatnya dengan munculnya persoalan-persoalan diatas. Sumbangan yang dapat diberikan etika pada saat ini adalah untuk menyediakan orientasi. Setidaknya terdapat empat alasan perlunya etika pada zaman ini (Franz Magnis Suseno, 1993:15).
Pertama, individu hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, termasuk di dalamnya di bidang moralitas. Dalam masyarakat yang berbeda seringkali terdapat nilai atau norma yang berbeda. Untuk mencapai suatu pendirian dalam pergolakan pandangan-pandangan dibidang moral ini, maka refleksi kritis tentang etika diperlukan.
Kedua, dalam transformasi yang serba cepat dibidang sosial, ekonomis, budaya, dan intelektual telah meluluhlantahkan nilai-nilai budaya yang tradisional. Dalam menghadapi situasi ini, etika sangat diperlukan manusia untuk membantu agar manusia tidak kehilangan orientasi, dapat membedakan antara moralitas yang hakiki yang tidak boleh berubah dan pemahaman-pemahaman yang boleh berubah.
Ketiga, bahwa proses perubahan sosial, budaya dan moral yang terjadi ini sering dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memancing dalam air keruh. Etika dapat berperan menghadapi ideologi-ideologi  ini melalui tinjauan kritis dan obyektif dalam membentuk penilaian, agar tidak terlalu mudah terpancing atau terpengaruh dengan ajaran yang dibawanya. Etika dapat membantu agar manusia tidak terlalu naif atau ekstrem dalam menghadapi ajaran-ajaran yang sepintas menyilaukan ini.
Keempat, etika juga diperlukan oleh kaum agamawan. Etika dapat membantu agamawan menemukan dasar kemantapan dalam iman kepercayaannya, sekaligus berpartisipasi dan tidak menutup diri terlibat dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah.

No comments:

Post a Comment