Setelah mengatakan pada Seung Yeon tentang kebenaran pekerjaannya, Jin Soo membuat kopi, sementara itu Seung Yeon bengong dan memikirkan betapa kejamnya pria itu. Telpon berdering dan seperti biasa Jin Soo menerimanya lewat voicemail. Dan itu adalah telpon dari Do Sang, yang berkata kalau Seung Yeon telah menelponnya karena tidak diberi pekerjaan. Do Sang mengatakan kalau Seung Yeon sekarang sedang berada di situasi yang menyedihkan dan meminta Jin Soo untuk memberikannya pekerjaan untuk menghindarkan kecurigaannya.
Untuk beberapa saat, Seung Yeon melupakan rasa malunya saat melihat Jin Soo membuat kopi di mesin canggihnya. Dia bertanya apakah Jin Soo selalu membuat kopi dengan cara seperti itu. Apakah Jin Soo dulu seorang barista? Jin Soo menjawab kalau dia belajar karena tidak ada orang yang bisa membuatkan kopi sesuai seleranya. Dalam perjalanan pulang, Seung Yeon mengirim sms pada Do Sang. Dia meminta Do Sang untuk tidak mengkhawatirkannya. Siapa Do Sang hingga mau memberikan uang itu padanya? Pernahkan dia meminta uang pada Do Sang?
Eun Young menemukan dirinya dimandikan oleh bunga dari pejalan kaki yang lewat di depan kantornya. Ketika dia masuk ke dalam kantor, dia mendapatkan lebih banyak bunga mawar. Penasaran, dia mencoba memeriksa dari postcard dan menduga kalau itu adalah dari orang yang sama. Dia tiba2 memikirkan satu nama: Han Ji Won! Dia adalah mantan pacar Eun Young. Eun Young tidak bisa berkata apa2. Mereka sudah tidak bertemu selama 2 tahun. Ji Won mengatakan kalau dia pindah ke perusahaan konsultasi di dekat kantor Eun Young.
Merasa sangat terganggu, Eun Young menghubungi Jin Soo. Akan tetapi, dia sangat sulit dihubungi. Jadi Eun Young pergi ke kantor Jin Soo dengan kunci darurat. Tidak bisakah Jin Soo menghormati penerbitnya? Jin Soo mendesah dan berkata, “Aku minta maaf Nona CEO. Apa masalahnya? Kejadian mencengangkan apa yang terjadi padamu sehingga berteriak pada pria yang berusaha menghindari tuntutan hukum? Aku yakin aku tidak melakukan kesalah sebab aku bekerja keras dengan bakatku yang kurang.”
Eun Young mendesah dan berkata kalau mereka sudah saling kenal selama 10 tahun jadi apakah Jin Soo bisa hanya mendengarkan? Jin Soo mengingatkan lagi kata2 Eun Young tentang tuntutan hukum yang pernah dia ucapkan. Jin Soo mau mendengarkan dan sekarang Eun Young sudah tenang dan meminta Jin Soo untuk melupakan hal itu. Jin Soo bertanya kenapa Eun Young membawa bunga. Dia tiba2 ingat pada bencana yang datang!
Do Sang kembali dari perjalanannya dan mendapat pesan dari Seung Yeon. Dia segera menelpon Jin Soo karena ingin tahu apa yang terjadi. Dia mendengar kalau Seung Yeon sudah tidak bekerja selama 1 minggu. Do Sang ketakutan dan bahkan tidak bisa menerima perkataan Jin Soo kalau seharusnya dia berterima kasih sebab sudah membuka kebenaran. Bagus kan kalau Seung Yeon tahu bila Do Sang menyukainya. Do Sang berteriak, “Aku tidak merasa harus berterima kasih!”
Tapi masih ada permasalahan tentang uang dan Jin Soo ingin agar ini segera diselesaikan. Do Sang bersikeras kalau uang itu untuk Seung Yeon tapi dia pasti tidak mau menerimanya. Jadi Jin Soo pergi ke Coffee Shop dimana Seung Yeon kembali ke kerja paruh waktunya. Jin Soo mendapati Seung Yeon sedang membetulkan ejaan ‘Caffee’ yang salah. Jin Soo mengatakan kalau dia hanya perlu mengganti ‘a’ dengan ‘o’. Seung Yeon berkata kalau hal itu memerlukan uang tambahan. Malah, dia mengubah tulisan itu menjadi ‘Café’.
Jin Soo diminta menunggu di dalam sampai Seung Yeon selesai. Jin Soo meminjam telpon dan mulai menelpon. Tiba2 saja, Seung Yeon kehilangan keseimbangan dan tangganya jatuh. Sementara itu, Seung Yeon bergelantungan di atas. Dia berteriak meminta pertolongan. Jin Soo keluar dan merentangkan tangannya tepat ketika Seung Yeon jatuh. Jin Soo meminta Seung Yeon untuk menghubungi seseorang sebab dia sama sekali tidak bisa bergerak.
Kembali ke kantor, Eun Young mengobrol dengan temannya di telpon. Dia mengatakan kalau sekarang dia tidak punya muka dihadapan karyawannya karena reaksinya terhadap bunga itu. Dia mencoba menenangkan diri dengan mengatakan pada diri sendiri kalau dia harus mendapatkan ketenangan. Eun Young lalu mendengarkan musik lembut sambil minum kopi. Dia memandang keluar jendela dan melihat hujan serta tetangga barunya.
Sikap sopan Jin Soo dites oleh keluarga Kang. Dia diganngu habis2an oleh anggota keluarga Seung Yeon. Di sisi lain, Seung Yeon tidak mau menerima uang Do Sang dan menolak nasehat Jin Soo agar menyelesaikan masalah itu dengan Do Sang. Jin Soo menawarkan Seung Yeon untuk bekerja lagi padanya dan menerima uang itu sebagai gaji. Keluarga Seung Yeon akan menyukai ini dan Jin Soo bisa berhenti marah pada sahabatnya. Tapi tetap saja itu artinya Seung Yeon tidak akan melakukan apa2. Seung Yeon tidak mau menerima uang kalau hanya diam saja.
Ketika Seung Yeon pergi sebentar, Jin Soo memanfaatkan kesempatan ini dan mengatakan sesuatu pada nenek lalu buru2 pergi. Seung Yeon melihat kalau amplop itu sudah tidak ada di meja dan berpikir kalau Jin Soo sudah membawanya pergi. Sampai dia melihat nenek sedang menghitung uang. Seung Yeon mengintip dan melihat kalau Jin Soo tetap memberikan uang itu padanya.
Seung Yeon berlari menembus hujan dan mengejar taxi yang membawa Jin Soo. Dia memohon pada Jin Soo agar memberikan penawaran yang lain. Kalau dia tidak bisa melakukan pekerjaan yang memuaskan, Jin Soo tidak perlu membayarnya. Seung Yeon berkata, “Aku ingin menjadi professional!” Jin Soo meminta Seung Yeon untuk tidak marah – sulit sekali membuat orang seperti Jin Soo puas dan Jin Soo yakin kalau Seung Yeon tidak akan mampu melakukan apapun meski sekeras apapun dia mencoba. Seung Yeon mengatakan kalau dia akan menjadi professional yang sempurna yang pasti akan sangat ingin disewa Jin Soo. Seung Yeon diminta masuk ke mobil. Dia diberi kesempatan. Namun, Jin meminta Seung Yeon untuk mengartikan apa itu professional. Jin hanya mengatakan kalau professional adalah kebalikan amatir.
Keesokan harinya, Seung Yeon tiba ketika Jin Soo dan Eun Young sedang duduk di luar sebuah Kafe. Dia menyapa kedua orang itu. Eun Young segera mengerti keadaannya. Dia mengatakan kalau Jin Soo sangat kejam karena membawa Seung Yeon kembali hanya agar dia bisa mendapatkan seseorang sebagai tempat pelampiasan marahnya. Ji Won berhenti sejenak di jalan untuk menyapa Jin Soo dan mengundangnya makan siang. Setelahnya, dia pergi dengan penuh rasa hormat. Jin Soo jadi heran, kapan pria itu kembali ke Korea dan kenapa dia tetap saja busuk? Sikap ini membuat Eun Young tertawa dan memercikkan kopi ke wajah Jin Soo.
Seung Yeon datang pagi untuk belajar membuat kopi dari orang2 di Book Café. Seung Yeon mencatat ketika mereka mendemonstrasikan caranya. Dia kemudian membuat kopi sesuai dengan pelajaran yang telah dia dapat. Seung Yeon juga memperhatikan pensil Jin Soo untuk tahu bagaimana selera penulis itu dalam meruncingkan pensil. Jin Soo masih membuang pensil yang diruncingkan Seung Yeon. Tapi, untungnya dua pensil berhasil bertahan. Namun, ketika Jin Soo meminum kopinya, dia meludahkannya kembali dan berkata dengan sengit, “Tentu kau tidak bermaksud membuat kopi ini untuk aku minum dan mati, benar kan?”
Di hari pertama bekerja, Seung Yeon tidak lagi dikirim untuk membaca buku yang tebalnya minta ampun. Tapi tugas barunya juga tidak bisa dibilang menyenangkan. Jin Soo meletakkan tanki helium di depan Seung Yeon dan memintanya untuk menghirup gas itu lalu membaca dialog Jin Soo. Seung Yeon melakukan apa yang diminta dengan sedikit takut. Dan suara lucu Seung Yeon membuat Jin Soo tertawa. Merasa dimanfaatkan, Seung Yeon protes tapi suaranya yang lucu hanya memicu tawa Jin Soo yang semakin meledak!
Kemudian, Seung Yeon membuat hula hoop dan dia sadar kalau Jin Soo melakukan ini hanya untuk membuat dirinya tertawa. Jin Soo menjelaskan kalau tugas utama seorang sekretaris adalah membuat stress bosnya hilang. Itulah perbedaan antara amatir dan professional – amatir cepat marah dan orang yang pro menjalankannya dengan pro! Seung Yeon bergumam kalau penulis novel unik ternyata orang aneh. Tapi bagaimana caranya agar tahu kalau Jin Soo adalah orang aneh dan bukan psiko? Seung Yeon menonton The Shinning malam itu dan terkesima melihat penulis yang stress dan menjadi gila. Seung Chul menjelaskan bahwa karena itulah Seung Yeon harus memastikan agar Jin Soo tidak stress.
Ji Won bersikap seolah-olah dia memiliki hubungan yang baik dengan Jin Soo dan Eun Young. Dia tidak melihat kalau mereka berdua sangat tidak nyaman. Lebih jauh, Ji Won bersikap rada2 kejam untuk memutar suasana. Dia bersikap seolah-olah bahwa dia adalah korban dari hubungan itu dan dia bisa memaafkan Eun Young atas semua rasa sakit yang telah dia terima. Dia membuat semuanya jadi terbalik. Komentar Jin Soo membuat suasana terbalik dengan berkata kalau lebih baik mengatakan jika Ji Won yang menyakiti Eun Young dan Eun Young harus mau memaafkan.
Ji Won hanya tertawa. Dia sama sekali tidak merasa tersinggung. Dia bilang kalau Jin Soo adalah pria yang lucu karena membuat lelucon seperti itu. Akan tetapi, suasana jadi bertambah tagang ketika Ji Won menyindir dengan mengatakan kalau Jin Soo harus menolongnya sebab Jin Soo pasti ‘punya banyak penyesalan’.
Tugas Seung Yeon selanjutnya dalam masa perubahan ke amatir menjadi pro adalah menangkap kucing liar. Siapa yang tahu kenapa Jin Soo ingin kucing liar sebab dia memang punya keinginan yang berbeda setiap waktu. Seung Yeon dan saudaranya Seung Chul mencoba menangkap hewan nyasar di dekat rumahnya tapi gagal. Ayah berusaha membawakan kucing yang dibeli dari seorang temannya. Memang bukan kucing nyasar tapi mereka bisa menyamarkannya menjadi hewan liar. Hewan itu diubah menjadi hewan yang super liar!
Entah kenapa Jin Soo langsung tahu kalau itu bukan kucing liar. Sedangkan Seung Yeon bersikeras kalau itu adalah kucing liar dan bahkan memberikan makanan kucing, segala sesuatu yang berhubungan dengan kucing sampai ke novel kucing! Seung Yeon mengatakan kalau kucing rumahan bisa menjadi kucing liar dan itu toh sama saja. Jin Soo berkata kalau kucing rumahan yang berubah jadi kucing liar tetap saja disebut kucing rumahan. Jin Soo bilang kalau Seung Yeon ingin berbohong, sebaiknya Seung Yeon tetap pada senjatanya dan dia akan menyebutnya sebagai pembohong professional.
Jin Soo menelpon Eun Young dan mengundangnya untuk makan malam. Eun Young kaget. Jin Soo mencoba memberikan clu pada Eun Young beberapa kali dengan berkata, “Ya, kenapa aku melakukan hal aneh kayak begitu? Pikirkan itu!” Dia bahkan membuat penghormatan yang berlebihan yang mensinyalkan kalau Eun Young harus kabur. Tapi Eun Young tidak mengerti dan masuk ke mobil. Dia akhirnya menyadari kalau semua ini diatur oleh Ji Won. Eun Young berkata kalau Jin Soo adalah penghianat karena sudah membawanya ke jebakan dan Jin Soo hanya bergumam kalau itu salah Eun Young sebab tidak mengerti sinyal yang dia berikan.
Ji Won merasa aneh sebab kedua orang ini sekarang dekat. Jin Soo menjawab dengan cepat kalau penampilan orang luar membuat orang dalam terikat bersama. Pada titik itu, Ji Won bertanya, “Siapa orang luarnya? Huh? Oh, Korea Utara?” Jin Soo dan Eun Young bahkan tidak mau membenarkan Ji Won. Tapi, Jin Soo bertanya pada Eun Young bagaimana dia bisa bertunangan dengan pria ini? Eun Young dulu menjawab kalau dulu dia tidak dewasa. Tambahan, Jin Soo-lah yang mengenalkan mereka. Jin Soo berkata, “Kalau begitu, aku pasti juga sangat tidak dewasa!”
Mobil berhenti di lampu merah. Jin Soo melihat kesempatan dan melompat keluar dari mobil. Dia meninggalkan Eun Young yang berteriak memanggil namanya. Ji Won tidak menyesali situasi yang berubah ini. Dia bahkan berpikir kalau semuanya akan berjalan baik kalau dia mengaturnya dari awal. Jin Soo kembali ke kantor dan mendapat kunjungan Seung Yeon. Dia memberikan kandang yang berisi kucing liar. Kali ini kucing liar sungguhan. Seung Yeon dipenuhi dengan cakaran dan lumpur tapi dia banggan karena sudah bisa bersikap pro.
Sialnya, Jin Soo mengatakan kalau yang ini juga bukan kucing liar. Seung Yeon merasa sangat sakit hati dan mengatakan kalau dia menangkap kucing ini sendiri. Jin Soo tidak meragukan kerja keras Seung Yeon tapi mereka tetap tidak bisa melakukan apa2 – kucing rumahan tetap saja kucing rumahan. Seung Yeon sangat marah dan mengatakan kalau ini bukan kucing liar, dia akan melepas bajunya dan menari di depan Jin Soo!
Jadi mereka pergi ke dokter hewan untuk mendapatkan jawabannya. Awalnya, dokter hewan itu bilang kalau itu bukan kucing liar. Seung Yeon tidak bisa menerima ini dan lari keluar saat Jin Soo memikirkan bagaimana dan dimana Seung Yeon akan menari untuknya. Dokter hewan itu tetap memeriksa dan kaget – bagaimana Seung Yeon menangkap binatang ini? Jin Soo berhenti bangga karena dokter hewan mengatakan kalau ini bukan kucing nyasar tapi ini adalah lynx – kucing liar yang sesungguhnya. Jin Soo salah tapi kekagetannya berubah menjadi kekaguman. Seung Yeon sendiri pulang ke rumah dan mengobati lukanya. Dia menangis kencang2!
Pada pagi harinya, Seung Yeon muncul di tempat Jin Soo dan bertanya-tanya bagaimana Jin Soo akan memperlakukannya. Meski Seung Yeon yakin kalau dirinya benar tapi perkataan dokter hewan membuat Jin Soo menang. Untuk itu, dia tenang waktu melihat Jin Soo bersikap normal dan membiarkan semua ini lewat. Sampai, terdengar suara musik pop menggema. Jin Soo memegang remote dengan penuh kemenangan. Inilah musiknya dan Seung Yeon harus menari.
Dengan pasrah, Seung Yeon menari mengikuti musik dan Jin Soo hanya menonton sambil duduk santai. Pada saat yang sama, Eun Young menuju kantor Jin Soo untuk memarahinya sebab sudah meninggalkannya tadi malam. Dia heran mendengar suara musik yang menggema.
Sekarang Jin Soo ingat kalau Seung Yeon mengatakan kalau dia akan menari telanjang. Itu mengatakan itu dengan santainya seolah-olah dia minat buku atau kopi. Jin Soo tidak berpikir kalau Seung Yeon akan melakukan itu. Jadi waktu Seung Yoen mulai menarik kausnya. Jin Soo bergerak ke depan dan berteriak, “Tu.. Tu.. Tunggu!”
No comments:
Post a Comment