Definisi
Etika Bisnis
Definisi etika bisnis yaitu sebagai
seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis
berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis
berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus komit
padanya dalam bertransaksi, berprilaku, dan berelasi guna mencapai daratan atau
tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.
Etika
Normatif Bisnis
Etika normatif dipandang sebagai suatu ilmu
yang mengadakan ukuran atau norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau
menilai perbuatan. Etika ini menjelaskan apa yang seharusnya terjadi dan apa
yang harus dilakukan, dan memungkinkan seseorang untuk mengukur dengan apa yang
semestinya terjadi. Adapun etika normatif bisnis merupakan etika yang secara
substansial diterapkan dalam etika terapan. Ia mengambil konsep etika dan
diterapkan dalam situasi bisnis tertentu seperti ekonomi politik, tetapi tidak
sama dengan filsafat bisnis karena etika bisnis adalah disiplin normatif. Disiplin ini membuat keputusan khusus tentang
benar dan salah. Dengan demikian standar etika yang baik adalah bisnis yang
baik (good ethics is good business).
Penerapan
Etika Bisnis
Adapun penerapan etika bisnis dapat
dilakukan pada tiga tingkatan
Pertama, pada tingkatan individual pegawai
Kedua, organisasi
Ketiga, Masyarakat
Pada tiga level bidang penerapan etika
tersebut terkadang tidak sejalan, artinya terjadi konflik antara ketiganya.
Karena ada saja prilaku yang bagus bagi pegawai perusahaan, tetapi belum tentu
baik bagi perusahaan, atau sebaliknya. Disini etika bisnis punya peranan vital
dalam mengharmonisasi dan merekonsiliasi komponen yang berseberangan tersebut
sehingga dapat mewujudkan adagium yang mengatakan: “Good is Gold”.
Tujuan
Umum Studi Etika Bisnis
Selama etika bisnis adalah etika bisnis
sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia
bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas, ada beberapa hal yang dapat
dikemukakan sebagai tujuan umum dari studi etika bisnis, sebagai berikut:
1. menanamkan kesadaran akan adanya dimensi
etis dalam bisnis.
2. memperkenalkan argumentasi-argumentasi
moral di bidang ekonomi dan bisnis serta cara
penyusunannya.
3. membantu untuk menentukan sikap moral
yang tepat dalam menjalankan profesi.
Dengan demikian, maka ketiga tujuan
tersebut dari studi etika bisnis diharapkan dapat membekali para stakeholders
parameter yang berkenaan dengan hak, kewajiban, dan keadilan sehingga dapat
bekerja secara profesional demi mencapai produktivitas dan efisiensi kerja yang
optimal.
Dalam konteks belajar Etika Bisnis Islam
(EBI), dapat disimpulkan bahwa itu dapat membekali pihak pembaca atau mahasiswa
pengethuan dan pandangan (an outlook) bahwa ia merupakan hal yang vital dalam
perjalanan sebuah aktivitasbisnis profesional. Seagaimanaa diungkapkan oleh Dr.
Syahata, bahwa EBI punya fungsi substansial membekal para pelaku bisnis
beberapa hal sebagai berikut ini.
1.
Membangun
kode etik islami yang mengatur, mengembangkan, dan menancapka metode berbisnis
dalam kerangka ajaran agama.
2.
Kode
ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggung jawab pelaku bisnis,
teutama bagi mereka sediri, antara komnitas bisnis, masyarakat, dan diatas
segalanya adalah tanggung jawab di hadapan Allh.
3. Kode etik ini di persepsi sebagai doumen
hukum yang daat menyelesaikan persoalan yangmuncul, dari pada harus disrahkan
kepada pihak peradilan.
4.
Kode
etik dapat memberi kontribusi dala penyelesaian banyak persoalan yang terjadi
antara sesama pelaku bisnis, antara pelaku bsnis dan masyarakat tenpat mereka
bekerja.
5.
Kode
etik dapat membantu mengembangkan kurikulum pendidikan, pelatihan, dan seminar
yang diperuntukan bagi pelaku bisnis yang menggbungkan nilai-nilai, moral dan
per ilakubaik dengan prinsip-prinsip
bisnis kontemporer.
6.
Kode
etik ini dapat merepresentasikan betuk aturan islam yang konkret dan bersifat
kultural sehingga dapat mendeskripsikan comprehensiveness (universalitas) dan
orisinalitas ajaran islam yang dapat diterapkan disetiap zaman dan tempat tanpa
harus bertentangan dengan nilai-nilai Illahi.
Peranan
Etika Saat Ini
Menurut K Bertens, (2007:31), situasi etis
pada zaman modern ini ditandai oleh tiga ciri antara lain: 1) adanya
plurftalitas moral; 2) munculnya masalah-masalah etis baru yang sebelumnya
tidak ada; 3) munculnya kesadaran baru ditingkat dunia yang nampak jelas dengan
adanya kepedulian etis yang universal. Peran etika mendapatkan tempatnya dengan
munculnya persoalan-persoalan diatas. Sumbangan yang dapat diberikan etika pada
saat ini adalah untuk menyediakan orientasi. Setidaknya terdapat empat alasan
perlunya etika pada zaman ini (Franz Magnis Suseno, 1993:15).
Pertama, individu hidup dalam masyarakat
yang semakin pluralistik, termasuk di dalamnya di bidang moralitas. Dalam
masyarakat yang berbeda seringkali terdapat nilai atau norma yang berbeda.
Untuk mencapai suatu pendirian dalam pergolakan pandangan-pandangan dibidang
moral ini, maka refleksi kritis tentang etika diperlukan.
Kedua, dalam transformasi yang serba cepat
dibidang sosial, ekonomis, budaya, dan intelektual telah meluluhlantahkan
nilai-nilai budaya yang tradisional. Dalam menghadapi situasi ini, etika sangat
diperlukan manusia untuk membantu agar manusia tidak kehilangan orientasi,
dapat membedakan antara moralitas yang hakiki yang tidak boleh berubah dan
pemahaman-pemahaman yang boleh berubah.
Ketiga, bahwa proses perubahan sosial,
budaya dan moral yang terjadi ini sering dipergunakan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab untuk memancing dalam air keruh. Etika dapat berperan
menghadapi ideologi-ideologi ini melalui
tinjauan kritis dan obyektif dalam membentuk penilaian, agar tidak terlalu
mudah terpancing atau terpengaruh dengan ajaran yang dibawanya. Etika dapat
membantu agar manusia tidak terlalu naif atau ekstrem dalam menghadapi
ajaran-ajaran yang sepintas menyilaukan ini.
Keempat, etika juga diperlukan oleh kaum
agamawan. Etika dapat membantu agamawan menemukan dasar kemantapan dalam iman
kepercayaannya, sekaligus berpartisipasi dan tidak menutup diri terlibat dalam
semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah.
No comments:
Post a Comment